Coretax dan Stabilitas Ekonomi: Dampaknya terhadap IHSG dan Kepercayaan Investor

IHSG sebagai Indikator Kesehatan Ekonomi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencerminkan kondisi ekonomi nasional dan tingkat kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal serta kebijakan pemerintah. Dalam konteks ini, Coretax, sebagai sistem administrasi perpajakan digital, memiliki peran penting dalam menciptakan transparansi dan efisiensi dalam penerimaan negara.
Jika Coretax berfungsi optimal, sistem ini dapat menekan penghindaran pajak, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, dan memperkuat pendapatan negara. Namun, kegagalan dalam implementasi Coretax dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pasar modal dan mendorong penurunan IHSG akibat ketidakpercayaan investor.
Coretax dan Efisiensi Sistem Perpajakan Coretax dirancang untuk meningkatkan akurasi dan transparansi dalam pengelolaan pajak dengan menutup celah penghindaran pajak serta meningkatkan kepatuhan. Namun, dalam praktiknya, berbagai kendala teknis dan administratif masih terjadi, seperti gangguan dalam proses pelaporan, keterlambatan pemrosesan data, serta potensi penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu.
Ketidaksempurnaan dalam sistem perpajakan dapat menyebabkan kehilangan potensi penerimaan negara, yang pada akhirnya memperlebar defisit fiskal. Hal ini dapat memaksa pemerintah mencari alternatif pembiayaan seperti utang atau pemotongan anggaran, yang berisiko menurunkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional dan berdampak negatif pada IHSG.
Dampak Coretax terhadap Stabilitas Fiskal dan Investasi Stabilitas fiskal merupakan faktor utama dalam menjaga kepercayaan investor terhadap ekonomi nasional. Jika penerimaan pajak menurun akibat ketidaksempurnaan Coretax, pemerintah akan menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan anggaran. Ketidakmampuan mengelola defisit dapat memicu kekhawatiran tentang peningkatan utang serta berkurangnya kapasitas belanja negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Investor, baik domestik maupun asing, sangat memperhatikan aspek ini. Jika penerimaan pajak tidak mencapai target yang diharapkan, pasar akan menilai negara sebagai tidak mampu mengelola ekonomi secara efektif. Hal ini berpotensi memicu aksi jual saham secara besar-besaran, yang pada akhirnya menekan IHSG.
Bagaimana Coretax Mempengaruhi IHSG? Ketidaksempurnaan dalam implementasi Coretax dapat menciptakan efek domino yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap IHSG melalui beberapa mekanisme berikut:
-
Penurunan Likuiditas Pasar Modal
Berkurangnya penerimaan negara berdampak pada pemangkasan belanja pemerintah, yang memengaruhi sektor-sektor bergantung pada anggaran negara, seperti infrastruktur dan konsumsi domestik. Emiten di sektor ini akan mengalami tekanan pendapatan, yang berkontribusi terhadap penurunan harga saham dan IHSG secara keseluruhan. -
Sentimen Negatif Investor
Investor institusional global sangat sensitif terhadap transparansi kebijakan fiskal. Jika sistem perpajakan menunjukkan indikasi manipulasi atau ketidakefektifan, kepercayaan terhadap kredibilitas ekonomi nasional menurun. Sentimen negatif ini dapat mendorong capital flight dan semakin menekan indeks saham. -
Ketidakpastian Regulasi dan Kepatuhan Pajak
Ketidakstabilan kebijakan perpajakan akibat permasalahan teknis Coretax menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha. Ketidakjelasan dalam kewajiban pajak dapat membuat perusahaan menunda ekspansi dan investasi, yang berujung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan IHSG.
Faktor Eksternal yang Memperburuk Kondisi Pasar Modal Selain tantangan dalam implementasi Coretax, beberapa faktor eksternal juga turut memperburuk kondisi IHSG, antara lain:
-
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
Pergerakan nilai tukar yang tidak stabil dapat membebani perusahaan yang bergantung pada impor atau memiliki utang dalam mata uang asing. Depresiasi rupiah terhadap dolar AS meningkatkan biaya operasional dan mengurangi margin keuntungan perusahaan, yang akhirnya berkontribusi terhadap pelemahan IHSG. -
Ketidakpastian Global dan Geopolitik
Perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik menyebabkan arus modal asing keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Jika kondisi domestik tidak memberikan kepastian, investor cenderung menarik dananya dari pasar saham, yang semakin memperburuk tekanan pada IHSG.
Urgensi Reformasi Perpajakan untuk Menjaga Stabilitas IHSG Hubungan antara Coretax dan IHSG menunjukkan bahwa sistem perpajakan bukan sekadar instrumen fiskal, tetapi juga elemen strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan. Kegagalan dalam implementasi Coretax tidak hanya berdampak pada penerimaan pajak, tetapi juga dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, memperlebar defisit fiskal, dan memperburuk sentimen pasar.
Untuk mengembalikan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas IHSG, pemerintah harus memastikan bahwa reformasi perpajakan berjalan dengan optimal. Ini mencakup perbaikan sistem Coretax agar lebih efisien, transparan, dan bebas dari manipulasi.
Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter yang terintegrasi dengan baik perlu diterapkan guna menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Oleh : Renaldi Davinci
Related Keywords
coretax dan stabilitas ekonomi: dampaknya terhadap ihsg dan kepercayaan investorArtikel Terkait

Menghancurkan Keadilan Ekonomi: Mafia Gula dan Skandal PTPN XI yang Merugikan Bangsa
23 Maret 2025
KPJI.or.id, Opini - Selama politik tetap berbiaya tinggi, mafia gula dan komoditas lain akan terus bermain di balik layar. Selama ada investasi politik, izin impor akan selalu dibe...

Rapat Pengisian Borang Akreditasi Jurnal Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam di IAIQI Indralaya
22 Agustus 2024
KPJI, Indralaya — Rapat pengisian borang akreditasi Jurnal Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam dari kampus IAIQI Indralaya diadakan secara virtual melalui aplikasi Zoom h...

IKD sekarang jadi perioritas dalam bisnis perbankan
19 Desember 2023
KPJI.or.id-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi menjadi bank pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk perban...

Mengapa rujukan sebuah tulisan jurnal sangat penting
27 Agustus 2018
Rujukan atau referensi dalam sebuah tulisan jurnal sangat penting karena alasan-alasan berikut:
1. Mengakui Sumber Informasi: Rujukan memungkinkan penulis untuk mengakui dan mengh...

Pentingnya penggunaan ID author untuk dosen dan pengelola jurnal
27 Agustus 2018
KPJI - Penggunaan id author baik untuk dosen maupun pengelola jurnal yaitu sangatlah penting, mengingat Kementerian Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Tek...

Pernahkah kamu merasa suatu ketika trafik
25 Desember 2017
Pernahkah kamu merasa suatu ketika trafik pada blog/website yang kamu miliki mengalami perubahan secara dratis? Lebih tepatnya jumlah visitor jatuh merosot tajam dari bulan-bulan s...