Mengutip tulisan karya ilmiah dengan benar adalah penting untuk menjaga integritas akademik dan menghormati kontribusi orang lain dalam penelitian. Berikut adalah cara umum untuk mengutip tulisan karya ilmiah dengan benar:
Dalam teks: Jika Anda ingin mengutip langsung dari sebuah tulisan, sertakan kutipan di dalam tanda kutip (" ") di dalam teks, dengan mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan, dan halaman tempat kutipan tersebut ditemukan. Contohnya:
Menurut Smith (2010), "Teori ini menekankan pentingnya kerjasama dalam pembangunan proyek besar" (hal. 45).
Daftar Referensi: Di bagian daftar referensi di akhir dokumen, cantumkan informasi lengkap mengenai sumber tersebut. Contohnya:
Smith, J. (2010). Collaboration in Large-Scale Project Development. Journal of Engineering, 25(2), 40-55.
Syarat untuk mengutip secara langsung adalah sebagai berikut:
- Kutipan ditulis apa adanya.
- Kutipan dikaitkan dengan pemaparan dari penulis.
- Penulisan kutipan diatur dengan jarak dua spasi.
- Memberikan tanda kutip (petik dua) pada kalimat kutipan tersebut.
- Sumber kutipan kemudian ditulis secara lengkap meliputi nama, tahun, dan halaman.
- Jika di dalam kutipan ada bagian yang ingin dihilangkan, maka bisa menambahkan titik tiga di awal maupun di akhir sesuai posisi bagian yang dihilangkan tadi.
- Apabila penulis mencoba memberikan tambahan, pendapat, dan sebagainya maka ditulis di dalam tanda kurung.
Dalam teks: Jika Anda ingin merujuk pada ide atau informasi dari tulisan tanpa mengutip langsung, cantumkan nama penulis dan tahun penerbitan. Contohnya:
Smith (2010) menyatakan bahwa kerjasama adalah kunci dalam proyek-proyek skala besar.
Daftar Referensi: Di bagian daftar referensi, cantumkan informasi lengkap mengenai sumber tersebut.
Untuk setiap sumber yang Anda gunakan, pastikan untuk mencantumkan informasi berikut di daftar referensi:
Buku:
Nama penulis (nama belakang diikuti oleh inisial), tahun penerbitan. Judul buku. Edisi (jika ada). Penerbit.
Artikel Jurnal:
Nama penulis, tahun penerbitan. Judul artikel. Judul jurnal, volume(jilid)(nomor), halaman.
Sumber daring (online):
Pastikan juga untuk menggunakan gaya penulisan referensi yang konsisten, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), atau Chicago. Setiap gaya memiliki aturan penulisan yang berbeda, termasuk cara penulisan nama penulis, judul, tahun, dan format halaman.
Format Umum Penulisan Daftar Referensi:
Untuk mengutip tulisan dari internet dalam sebuah jurnal, berikut adalah informasi yang perlu disertakan dalam daftar referensi:
1. Nama penulis (nama belakang diikuti oleh inisial).
2. Tahun penerbitan.
3. Judul artikel atau tulisan.
4. Judul situs web atau jurnal daring.
5. URL (tautan) tempat sumber dapat diakses secara online.
Buku:
Smith, J. (2010). Collaboration in Large-Scale Project Development. Publisher.
Artikel Jurnal:
Smith, J. (2010). Collaboration and Innovation in Engineering Projects. Journal of Engineering, 25(2), 40-55.
Sumber daring:
Smith, J. (2010). Collaboration and Innovation in Engineering Projects. Journal of Engineering. Retrieved from http://www.journalofengineering.com/article123
Menggunakan Kembali Hasil Penelitian Terdahulu
Alasan pertama yang membuat pengambilan kutipan dari hasil tulisan, data penelitian, dan sebagainya dari penulis lain adalah untuk proses reuse. Yakni menggunakan kembali hasil penelitian terdahulu yang dilakukan penulis.
Data ini akan digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan penelitian, membuat kondisi atau perlakuan yang berbeda atau sama untuk subjek penelitian, dan untuk tujuan lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar penelitian tidak terkesan dilakukan secara asal-usul.
Pastikan untuk selalu menyesuaikan format kutipan dan daftar referensi sesuai dengan aturan yang diterapkan di bidang atau institusi tempat Anda berada. Dengan mengikuti aturan ini, Anda dapat mengutip tulisan karya ilmiah dengan benar dan menghormati kerja keras peneliti lain.